HUJR IBN ADI: SAHABAT NABI, PENDUKUNG ALI (dulu dibunuh Mu’awiyah; sekarang makamnya dihancurkan teroris salafi wahabi)

APA KATA ULAMA SUNNI TENTANG HUJR IBN ADI?

Seorang ulama Sunni bernama Sayyid Abul Ala Maududi dalam kitab tulisannya yang berjudul Caliphs and Kings menulis:

“Hujr Ibn Adi itu adalah seorang sahabat Nabi yang tulus dan jujur serta shaleh dan ia memerankan peranan yang sangat penting dalam meluruskan sikap dan prilaku kaum Muslimin. Selama rezim pemerintahan Mu’awiyah—ketika mengutuk Imam Ali lewat mimbar-mibar mesjid itu sudah diawali dan menjadi kebiasaan—kaum Muslimin hancur hatinya akan tetapi mereka tidak bisa melakukan apapun selain menggigit lidahnya sendiri karena rasa takut. Sedangkan di Kufah, Hujr Ibn Adi tidak bisa berpangku tangan dan berdiam diri. Ia mulai memuji-muji Imam Ali dan mengutuk Mu’awiyah. Pada saat Mughira menjadi gubernur kota Basrah dan ia memberlakukan kebijakan yang lunak dan tidak menghukum Hujr Ibn Adi hingga kemudian kepemimpinannya digantikan oleh Ziyad. Ketika Ziyad menjadi gubernur kota Basrah dan kekuasaannya diperluas hingga Kufah, maka ia mulailah terjadi keresahan.  Ia mulai mengutuk Imam Ali dalam khutbah-khutbahnya  dan oleh karena itu Hujr Ibn Adi menentangnya.”

“Pada sebuah kesempatan, Hujr Ibn Adi memperingatkan Ziyad karena Ziyad terlambat untuk menghadiri Shalat Jum’at. Ziyad menjawabnya dengan menyuruh orang-orangnya untuk menangkap Hujr Ibn Adi beserta 12 orang sahabatnya atas tuduhan bahwa Hujr Ibn Adi hendak menggalang sebuah kelompok untuk menggulingkan kekuasaan dan atas tuduhan bahwa Hujr Ibn Adi telah mengutuk khalifah. Ia juga mengumpulkan orang-orang untuk bersaksi bahwa Hujr Ibn Adi dan para sahabatnya itu telah mengatakan bahwa Khilafah (kekhalifahan) itu adalah milik ekslusif dari Ali Ibn Abi Talib dan kemudian lebih jauh lagi ia menuduh bahwa Hujr bersama para sahabatnya sedang menggalang kekuatan untuk menciptakan kerusuhan kemudian menggulingkan kekuasaan dan mendukung Abu Turab Ali dan melancarkan permusuhan kepada para musuh Imam Ali. Salah seorang dari orang-orang yang dipaksa untuk menjadi saksi ini ialah Qadi Shudri. Kesaksiannya digunakan oleh Ziyad. Ia lalu menuliskan sebuah surat kepada Mu’awiyah mengatakan bahwa darah dan harta orang-orang yang mengaku bahwa mereka itu mendirikan shalat, membayarkan zakat, dan melaksanakan haji dan umrah, serta berdakwah secara baik dan mengatakan bahwa yang haram itu haram itu apabila ia mau membunuh mereka, maka bunuhlah, dan kalau tidak mau membunuh mereka maka berilah ampunan bagi mereka.”

“Orang-orang yang tertuduh itu segera dibawa ke hadapan Mu’awiyah dan kemudian Mu’awiyah menghukumi mereka hukuman mati. Sebelum membunuh mereka, Mu’awiyah memberikan mereka sebuah tawaran yaitu bahwa apabila mereka mau mengutuk Imam Ali dan menunjukkan kebenciannya kepada Imam Ali, maka mereka akan diberikan ampunan dan tidak akan dihukum mati. Mereka semua menolak. Hujr Ibn Adi malah berkata, “Aku takkan pernah mengatakan sesuatu yang membuat Allah membenciku.”

“Akhirnya Hujr Ibn Adi bersama puteranya Humam Ibn Hujr dan 7 orang sahabatnya dibunuh. Abdurrahman Ibn Hassan—salah seorang sahabat Hujr Ibn Adi tidak dibunuh di tempat. Ia dikirimkan kembali dengan sebuah surat perintah bahwa ia harus dibunuh dengan cara yang paling mengerikan. Ziyad kemudian menguburkannya hidup-hidup.”

Menurut beberapa sumber sejarah, sebelumnya Abdurrahman Ibn Hassan meminta agar puteranya juga dihukum mati dan dihukum sebelum dirinya dihukum karena ia takut bahwa kematian itu membuatnya takut dan akhirnya ia menuruti khalifah agar ia mau mengutuk Imam Ali.

Hujr Ibn Adi dan puteranya, Humam Ibn Hujr, dikebumikan di Adra, sebuah tempat di perbatasan Damaskus, ibukota Syria. Sebuah mesjid didirikan di sekeliling kuburan dari Hujr Ibn Adi ini dan kaum Muslimin datang berziarah ke sana untuk mengenang kebaikannya.


Minaret Hujur bin Adi



References:
1.                  ^ "Iran foreign minister urges international action to protect religious sanctities"Press TV. 4 May 2013. Retrieved 5 May 2013.
2.                  a b ERDBRINK, THOMAS (6 May 2013). "Iran Warns Syrian Rebels After Report of Shrine Desecration"New York Times. Retrieved 7 May 2013.
3.                  ^ "Hujr bin Adi al-Kindi:The Great Martyr". imamreza.net. Retrieved 5 May 2013.
4.                  ^ "Chapter 4: "The elimination of freedom of speech".
5.                  ^ "Shrine of the great companion Hijr ibn Adi destroyed and body reportedly exhumed". aimislam.com. 2 May 2013.
6.                  ^ "Syria militants exhume grave of Prophet’s companion"Press TV. 2 May 2013. Retrieved 5 May 2013.
7.                  ^ Press TV, May 3rd 2013

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LAPORAN DARI AHLUL BAYT NEWS AGENCY (ABNA)


(AhlulBayt NewsAgency—ABNA) Beberapa hari yang lalu sekelompok tentara militan yang didukung oleh pihak asing (Amerika, Israel, dan Saudi Arabia) membongkar kuburan dari Hujr Ibn Adi di kota Adra (sebelah barat dari ibukota Damaskus). Kaum militan itu menyerang dan memporak-porandakan kuburan dari sahabat Nabi yang shaleh itu dan kemudian membawa tubuh Hujr Ibn Adi itu ke sebuah tempat yang dirahasiakan oleh mereka.

Hujr Ibn Adi—seorang sahabat Nabi yang dekat sekali dengan Nabi dan kemudian menjadi pendukung setia dari Imam Ali—pernah memimpin pasukan kaum Muslimin menuju kemenangan dalam beberapa perang yang penting. Ia syahid bersama puteranya dan beberapa sahabatnya pada tahun 660M di tangan khalifah yang berkuasa pada waktu itu yaitu Mu’awiyah Ibn Abu Sufyan. Mu’awiyah membunuhnya karena Hujr Ibn Adi itu adalah salah seorang pendukung setia Imam Ali.

Kuburan dari Hujr Ibn Adi al-Kindi itu dilaporkan hancur luluh lantak dibuat porak poranda oleh para anggota pasukan pembebasan Syria yang dibentuk pada tahun 2011.

Pada tanggal 2 Mei 2013, sekelompok orang “Mujahid” Wahabi Takfiri mehancurkan kuburan Hujr itu. Mereka mengeluarkan tubuh Hujr dari kuburannya (yang anehnya masih segar walaupun sudah dikuburkan lebih dari 1400 tahun lamanya: LIHAT berita yang masih terkait: DUA TUBUH SAHABAT NABI ITU MASIH UTUH WALAU SUDAH DIMAKAMKAN 13 ABAD YANG LALU (peristiwa menghebohkan di kota Baghdad) ) dan kemudian menguburkannya kembali di sebuah tempat yang dirahasiakan seperti yang mereka gembar-gemborkan lewat Facebook lewat group mereka.

Website “Alghuta al-Sarghiyah” membela kaum pemberontak wahabi itu dengan mengatakan bahwa foto “Jenazah Hujr Ibn Adi” itu belum terbukti bahwa memang itu “jenazah dari Hujr Ibn Adi”.

Serangan pengecut ke kuburan Hujr Ibn Adi dikutuk oleh kelompok Hizbullah. Kelompok Hizbullah mengatakan:

“Apa yang kami khawatirkan dan apa yang diramalkan oleh Sekretaris Jenderal Sayyid Hasan Nasrallah, dua hari yang lalu ketika melihat serangan ke tempat-tempat suci dan perusakan tempat-tempat yang disucikan itu akhirnya memang terjadi”

Sebuah pernyataan yang disiarkan oleh al-Manar menyebutkan:

“Kuburan suci dari seorang sahabat Nabi bernama Hujr ibn Adi adalah salah satu dari beberapa tempat suci bagi seluruh kaum Muslimin. Dan perusakan dan pembongkaran kembali kuburan suci itu menunjukkan mentalitas seorang teroris dan merupakan perbuatan jahat. Hal itu menunjukkan sikap jahat baik terhadap kesucian kaum Muslimin maupun terhadap kaum Kristiani”, Hizbullah menambahkan.

Sebuah pernyataan dilancarkan oleh Dewan Jamaat Eropa yang mengatakan bahwa perusakan tempat suci itu “bukan saja masalah keprihatinan orang-orang Syi’ah saja melainkan juga keprihatinan seluruh umat Muslim sedunia.”


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAPORAN DARI AHLULBAYT ISLAMIC MISSION (AIM)

AIM (AhlulBayt Islamic Mission) telah menerima beberapa laporan dan photo-photo yang menggambarkan kompleks pemakaman seorang sahabat besar Rasulullah yaitu HUJR IBN ADI—yang terletak di Adra (sebuah kota kecil di sebelah utara Damaskus) telah dihancurkan oleh sekelompok orang-orang Salafi Wahabi.

Meskipun kelompok militan Salafi Wahabi ini mengaku bahwa mereka dapat menggali kuburan itu dan mengeluarkan jenazahnya dan kemudian menguburkannya kembali di tempat yang dirahasiakan, akan tetapi seorang penjaga kuburan yang mengaku telah menyaksikan kronologis kejadian perusakan makam itu menyebutkan bahwa penggalian kuburan itu tidak cukup dalam untuk mencapai jenazah yang dikubur di dalamnya dan kelompok militan itu terlebih dahulu sudah dibunuh sebelum mereka sempat keluar dari kompleks pemakaman itu.

Akan tetapi semua laporan itu belum dikonfirmasi lebih jauh.

Hujr Ibn Adi dan puteranya dibunuh pada tahun 660M oleh Mu’awiyah Ibn Abu Sufyan karena mereka berdua merupakan pengikut setia dari Imam Ali Ibn Abi Talib. Hujr Ibn Adi melihat puteranya dibunuh terlebih dahulu sebelum dirinya sendiri melangkah untuk menyongsong kesyahidannya. Keduanya membaktikan nyawanya untuk kesetiaan kepada Imam Ali Ibn Abi Talib, dan untuk mengharapkan keridhoan Allah dan RasulNya.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LAPORAN DARI THE SHIA POST

Kelompok Muslim Syi’ah mulai melakukan protes terhadap kaum teroris Salafi Wahabi yang telah mengotori dan merusak kompleks pemakaman salah seorang sahabat Nabi bernama Hujr Ibn Adi.

Kelompok Muslim Syi’ah Pakistan di seluruh negeri mulai mengutuk kaum teroris yang menyerang makam Hujr Ibn Adi di Adra, Damaskus.

Sebuah demonstrasi dilancarkan di luar LAHORE PRESS CLUB dibawah pengawasan Majlis-e-Wahdat-e-Muslimeen. Allama Mubarak Moosavi, Allama Abu Zar Mehdavi dan Allama Abdul Khaliq Asadi menjadi pembicara dalam demonstrasi itu.

Mereka semua mengutuk serangan teroris Salafi Wahabi itu atas serangan pengecut yang mereka lancarkan terhadap sebuah kompleks pemakaman yang tentu saja tidak akan melakukan perlawanan. Mereka berkata bahwa sudah terang benderang bahwa sebuah kekuatan jahat yang melibatkan kaum imprealisme dan zionisme hendak melancarkan peperangan terhadap orang-orang Syria dengan mengatas-namakan jihad dan Islam.

Mereka menyebutkan bahwa kaum teroris Salafi Wahabi itu telah membunuhi orang-orang Sunni dan juga orang-orang Syi’ah di Syiria. Mereka juga menyebutkan bahwa para ulama Sunni telah dibunuh oleh kaum teroris itu. Kaum teroris itu disinyalir disewa oleh Amerika Serikat, Israel dan sejumlah negara-negara Arab untuk melemahkan pasukan-pasukan perlawanan Lebanon dan Palestina yang ada di Syria.  

Menurut Kantor Berita ABNA, dari sebuah situs jejaring sosial berbahasa Arab tersebar dengan cepat foto pelaku pembongkaran makam sahabat Nabi Saw Hujr bin 'Adi di Suriah. Menurut laporan yang berhasil dihimpun, konon pelaku yang merupakan anasir dari kelompok pemberontak Suriah berhasil ditangkap dan kepalanya dipenggal oleh orang yang tidak diketahui. Gambar kepala setelah dipenggal tersebut juga ditampilkan dan disebar melalui situs jejaring sosial.



Media berita di Irak menurunkan berita, "Pelaku pembongkaran dan penghinaan terhadap makam sahabat Nabi Saw Hujr bin 'Adi berhasil ditangkap oleh komite rakyat yang tergabung dalam kesatuan militer Suriah." Pelaku menurut laporan media tersebut begitu tertangkap segera dieksekusi dan kepalanya dipenggal.

Namun pihak ABNA masih meragukan kebenaran berita tersebut, sebab belum ada pernyataan atau media resmi yang secara bertanggungjawab memberikan informasi yang lengkap dan detail mengenai tertangkapnya pelaku pelecehan makam sahabat Nabi Saw tersebut. Meskipun berita tersebut masih simpang siur dan tidak diketahui pasti kebenarannya. 

Ketika berita ini turun cetak, mungkin kebenaran sudah terkuak ……………………


Comments

loading...

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)

Karbala Berduka, Rasulullah pun berduka (klik gambarnya untuk mendapatkan e-book spesial!)
Ya, Syahid! Ya, Madzhlum! Ya, Imam! Ya, Husein!

Rekanan Islam Itu Cinta